Pages

Selasa, 03 Mei 2011

"Mengatur Akses Internet untuk Keluarga"

Maraknya pemberitaan tentang pornografi Internet sedikit-banyak membuat gerah institusi keluarga dan pendidikan. Pasalnya, citra Internet sebagai media pendidikan dan hiburan keluarga dipertaruhkan. Ibarat kata, lantaran nila setitik, rusak susu sebelanga. Bahkan beberapa keluarga secara eksplisit menyatakan kuatir memasang Internet di rumah. Alasannya cukup masuk akal, yaitu tidak ingin anggota keluarganya, terutama yang masih di bawah umur, secara sengaja ataupun tidak sengaja mengakses situs-situs yang memiliki konten negatif, semisal pornografi dan kekerasan. Beberapa institusi di Indonesia malahan ada yang secara ekstrem menganjurkan adanya pemblokiran konten negatif langsung dari Internet Service Provider (ISP).

Bisa kita bayangkan, berapa banyak sumber daya yang harus dikeluarkan untuk memerangi pornografi di Internet melalui pemblokiran di ISP. Bisnis ISP yang notabene sedang mengalami kelesuan belakangan ini, akan berat untuk mengeluarkan dana tambahan untuk pengadaan software/hardware filter di server ISP mereka. Bisa-bisa, biaya ekstra tersebut akan dibebankan kembali kepada konsumen dalam bentuk kenaikan biaya berlangganan atau akses per jam. Harus dipertimbangkan pula munculnya kendala teknis, yaitu melambatnya akses Internet yang digunakan pelanggan.

Bayangkan saja, jika satu pelanggan Internet jika mengakses suatu situs harus diperiksa dahulu tujuannya oleh server ISP, bagaimana ISP yang memiliki ratusan hingga ribuan pelanggan. Hal ini akan membebankan trafik internal di server ISP, dan akan menjadi bottle neck akses Internet menuju keluar ISP. Belum lagi apabila kita mau fair, maka situs semacam YahooGroups.com haruslah diblokir pula, karena banyak terjadi barter gambar pornografi di dalamnya. Kalau sampai situs ini diblokir, maka diskusi tentang teknologi informasi, agama, pendidikan dan hal positif lainnya akan turut terblokir pula.

Untuk itulah, maka dikembangkan pemikiran bahwa salah satu metode yang ampuh untuk memerangi konten negatif di Internet dan pengaruhnya, adalah melalui pemberdayaan internal keluarga. Keluargalah, dalam hal ini orang tua, yang berhak memutuskan apakah suatu situs layak atau tidak dikunjungi oleh anggota keluarga di bawah umur. Nilai-nilai kelayakan tersebut tentu saja sangat relatif, tergantung kepada latar belakang keluarga tersebut. Tetapi yang pasti, ketersediaan sarana untuk membatasi pengaksesan suatu situs tersebut haruslah diinformasikan dengan benar, sehingga keluarga dapat mengambil langkah yang tepat.

Tulisan berikut ini akan mengulas beberapa jenis parental software yang dapat digunakan keluarga dengan cara menginstalnya di komputer rumah (PC). Parental software sebenarnya adalah software-software yang dapat dimanfaatkan oleh orang tua untuk melakukan pembatasan atau pengawasan terhadap penggunaan Internet oleh anak di bawah umur. Dua jenis parental software yang akan diulas disini adalah software filter dan software pembatas/penjadwal waktu online.


===============
Software Filter
===============
Cukup banyak software filter yang tersedia di pasaran. Beberapa yang terkenal adalah Cyber Patrol (www.cyberpatrol.co.uk) dan Net Nanny (www.netnanny.com). Cyber Patrol yang dibandrol US$ 49.95 tersebut menyediakan masa uji-coba gratis (free trial) selama 14 hari. Sedangkan Net Nanny dibandrol US$ 39.95. Kedua produk tersebut selain dapat memfilter situs, dapat pula untuk membatasi newsgroup dan Internet Relay Chat (IRC). Kalau kita ingin software filter yang tidak berbayar tetapi memiliki kemampuan dan fasilitas yang memadai, maka tidak ada salahnya kita mencoba We-Blocker (www.we-blocker.com) atau HateFilter (www.adl.org).


We-Blocker.

Ukuran file We-Blocker adalah 2,5 Mb. Software ini menyediakan fasilitas pembuatan semacam account (username dan password) khusus bagi masing-masing anggota keluarga. Personalisasi ini sangat bermanfaat, karena kita dapat men-setup account masing-masing berdasarkan tingkat pembatasan pengaksesan situs di Internet yang kita kehendaki. Pembatasan situs itu sendiri terdiri atas tujuh kategori, yaitu pornography, adult subject, violence/criminal activity, hate/presecution, drugs/alcohol, gambling dan weaponry. Di dalam database software We-Blocker terdapat sederet situs-situs yang masuk daftar cekal berdasarkan ketujuh kategori tersebut.

Kita sendiri pun dapat memasukkan daftar situs yang ingin kita blokir pula. We-Blocker juga membuka kesempatan bagi kita untuk melaporkan jika ada situs yang seharusnya masuk daftar cekal resmi. Nanti pihak We-Blocker akan menindak-lanjuti laporan kita tersebut dan akan mempertimbangkan apakah situs yang kita laporkan tersebut dapat masuk dalam database pencekalan mereka. Jika ya, maka seluruh pengguna software We-Blocker di seluruh dunia tidak akan dapat membuka situs tersebut.

Selain kita dapat melakukan pembatasan berdasarkan alamat situs, kita juga dapat memblok situs berdasarkan adanya kata atau frase yang tidak layak di dalam konten situs tersebut. Jenis kata atau frase yang berfungsi sebagai pemicu pemblokiran sebuah situs oleh We-Blocker ditentukan oleh kita sendiri. Kita dapat mengubah, menambah atau mengurangi database kata dan frase tersebut. Fasilitas We-Blocker tidak hanya itu saja. Dia juga mampu melakukan pencatatan aktifitas penggunaan Internet oleh setiap anggota keluarga.

Setiap situs yang dikunjungi akan tercatat dalam sebuah log, termasuk di dalamnya ada catatan username siapa yang saat itu menggunakan serta waktu (jam dan tanggal). Semua alamat situs yang diketikkan di browser akan tercatat, bahkan termasuk situs yang berada dalam daftar cekal meskipun tidak dapat diakses sama sekali.

Jika kita ingin menggunakan software We-Blocker, pastikan komputer yang akan diinstal tersebut minimal: Pentium 120 MHz, 64 Mb Ram, Windows 95 dan 5 MB ruang kosong di harddisk. Sedangkan jika kita ingin mengaktifkan pula fasilitas pemblokiran situs berdasarkan pengecekan kata atau frase, maka komputer kita minimal Pentium 200 MHz. Saat ini software We-Blocker yang tersedia adalah yang versi 2.0.1 yang terakhir diperbaharui pada tanggal 30 Mei 2001. Ada puluhan ribu situs baru yang dimasukkan ke dalam database daftar cekal di versi tersebut, lengkap dengan serangkaian penyempurnaan-penyempurnaan di sana-sini.


HateFilter.

Jika kita menginginkan software filter yang cukup memiliki fasilitas standar saja dan berukuran mungil, maka software HateFilter layak untuk dicoba. Software yang besarnya hanya 926 Kb tersebut mengadopsi standar teknologi filtering yang dikeluarkan oleh Internet Content Rating Association - ICRA (www.icra.org), sebuah institusi independen yang memberikan pelabelan pada situs-situs di Internet secara swadaya. Selain teknologinya, HateFilter juga mengadopsi database situs-situs yang masuk daftar cekal ICRA. HateFilter dirancang sefleksibel mungkin bagi penggunanya, dengan menerapkan sistem master password dan pembuatan account yang berbeda bagi setiap anggota keluarga.

Masing-masing account tersebut bisa diatur tingkat pemfilteran dan jenis suatu situs yang ingin diblokir. HateFilter juga memungkinkan kita untuk mengupdate database daftar situs kena cekal yang diperbaharui setiap waktu. HateFilter memungkinkan kita untuk memasukkan sendiri daftar-daftar situs yang harus dicekal ataupun yang boleh dikunjungi. Keunggulan HateFilter adalah pada pemanfaatan database milik ICRA.

Kini sudah banyak situs yang secara sukarela dan kesadaran diri melakukan registrasi atau labelisasi dirinya berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan oleh ICRA. Dengan demikian, HateFilter dapat segera memblok situs-situs yang memiliki kriteria tidak pantas dikunjungi oleh anak-anak. Salah satunya adalah situs yang mengajak atau mempromosikan kegiatan merokok. Selain itu, kita juga dapat melakukan pemblokiran atas beberapa jenis fasilitas online yang kerap digunakan di PC, yaitu e-mail, newsgroup dan IRC. HateFilter ini dirancang untuk dapat berjalan di sistem operasi minimal Windows 95.


========================================
Software Pembatas/Penjadwal Waktu Online
========================================
Jika kita kuatir ada anggota keluarga kita yang kecanduan Internet atau terlalu banyak menggunakan waktu di rumah untuk browsing dan chatting sehingga melupakan aktifitas lainnya, maka memasang software pembatas/penjadwal waktu online ini akan dapat membantu. Fungsi dari software ini adalah mengatur dengan ketat kapan seseorang dapat menggunakan Internet dan berapa lama waktu yang diijinkan. Di luar dari waktu yang telah ditetapkan atau melebihi dari jumlah waktu yang telah dibatasi, software ini secara otomatis akan memutus sambungan Internet kita.

Sistem password akan mencegah siapapun untuk mengubah jadwal atau pembatasan yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan software ini, diharapkan dapat melatih kedisplinan penggunaan Internet, sekaligus menghindari pemakaian Internet secara berlebihan. Beberapa jenis software ini banyak tersedia di Internet. Yang akan diulas di dalam tulisan ini adalah software InetDisable dan Internet Access Scheduler.


InetDisable.

Software keluaran DeRamp Software ini besarnya hanya 360 Kb. Software ini adalah shareware, dengan masa uji coba selama 15 hari. Jika kita ingin tetap menggunakan software tersebut setelah 15 hari, maka kita akan diminta untuk membayar seharga US$ 14,95. Software ini dapat di-download di situs http://www.deramp.com atau di http://farmtek-fti.com/deramp. Langkah penginstalan software ini cukup mudah. Yang kita perlu lakukan setelah software ini terinstal adalah men-setup time zone dan internet access schedule berdasarkan jam dan hari yang kita tentukan.

Software yang dirancang untuk beroperasi di atas Windows 95 hingga XP ini dapat berfungsi di berbagai jenis akses Internet, semisal dial up, digital subscriber line (DSL), Internet cable maupun via local area network (LAN) sekalipun. Jika akses Internet kita melalui LAN, maka software ini akan memutus penggunaan saluran TCP/IP di suatu komputer.

Pemutusan protokol Internet tersebut hanya akan memutuskan akses Internet saja, tidak akan mempengaruhi file sharing ataupun printer sharing. Software ini juga mampu berkomunikasi dengan firewall jaringan yang kita gunakan. Saat melakukan pemeriksaan dan pencegatan penggunaan TCP/IP, InetDisable tidak menggantungkan proses tersebut pada sistem operasi. Hal ini menjadikan InetDisable sebagai software yang relatif "aman" dan tidak "berat" ketika melakukan prosesnya, karena tidak akan membebani kinerja sistem operasi.

Meskipun demikian, software ini mampu memutuskan berbagai jenis trafik Internet, semisal browsing, chatting dan music server semisal Napster, FTP dan sebagainya. InetDisable juga akan menjaga sistem pewaktuan (jam dan tanggal) di komputer kita agar tetap bersesuaian dengan standar waktu nasional setempat. Hal tersebut berguna untuk mengatasi adanya usaha coba-coba mengganti tanggal atau jam di komputer dengan niatan mengakali penjadwalan yang telah diatur sebelumnya melalui software InetDisable ini.


Internet Access Scheduler.

Software Internet Access Scheduler (IAS) yang besarnya 830 Kb ini dikeluarkan oleh Shatran Software. Kita bisa mendownloadnya di situs http://www.winutility.com/ias. IAS yang merupakan shareware ini dirancang untuk mengontrol penggunaan akses pada port TCP/IP dan port UDP (http, ftp, smtp, pop3, telnet, dan sebagainya) pada sistem operasi berbasis Windows 9x hingga Me. Software ini juga dapat diimplementasikan pada jaringan intranet karena dilengkapi pula dengan fasilitas remote control.

Untuk dapat mengkontrol setiap komputer di dalam jaringan langsung dari komputer kita, maka IAS haruslah terinstal terlebih dahulu di masing-masing komputer tersebut. Setelah itu pada windows IAS akan dapat kita lihat komputer mana yang telah terinstal IAS dan mana yang belum.

Dari komputer yang kita gunakan, kita bisa mengaktifkan fungsi-fungsi IAS tanpa harus mendatangi komputer lain secara satu persatu. Jika kita ingin menggunakan IAS seterusnya, maka biayanya adalah US$ 24,95 per komputer. Keunggulan lain IAS adalah kemampuan dia melakukan hubungan multi-platform. Sebutlah semisal IAS Manager yang kita instal di Windows 2000/NT akan dapat mengatur secara remote IAS Service yang terinstal di Windows 9x/Me.

Sebagaimana layaknya standar software pembatas / penjadwal waktu online, di IAS ini kita dapat mengatur alokasi waktu online berdasarkan hari dan jam tertentu. Bahkan selain itu, kita dapat pula mengatur port demi port mana yang boleh dibuka atau harus ditutup pada waktu-waktu tertentu. Untuk menginstal software ini, yang diperlukan minimal adalah Windows 95, 8 Mb RAM dan 1,2 Mb harddisk.

0 komentar:

Posting Komentar