Pages

Selasa, 03 Mei 2011

BSA: Pemerintah Jangan Wajibkan Open Source

detikcom - Jakarta, Pemerintah Indonesia mulai menjalankan program IGOS. Business Software Alliance (BSA) mengharapkan pemerintah tidak mewajibkan penggunaan piranti lunak Open Source.

IGOS (Indonesia Goes Open Source) adalah program pemerintah untuk mendukung penggunaan piranti lunak Open Source. Lewat program ini pemerintah berjanji akan memberikan teladan dengan menggunakan software Open Source di kalangan pemerintahan.

BSA, sebuah aliansi bisnis piranti lunak, menganggap baik program IGOS. "Kami mendukung adanya program yang berusaha meningkatkan kesadaran pengguna bahwa mereka punya pilihan," ujar Goh Seow Hiong, Direktur Kebijakan Piranti Lunak BSA untuk wilayah Asia kepada wartawan di Hotel ShangriLa, Jakarta, Rabu (22/12/2004).

Meski demikian, BSA berharap pemerintah tidak membuat mandat yang mewajibkan penggunaan Open Source. "Hal ini akan mengekang pengguna, membatasi pilihan mereka, ini tidak positif," ujar Goh.

BSA juga tidak menginginkan pemerintah mewajibkan penggunaan piranti lunak komersial tertentu. Organisasi ini lebih berharap pemerintah mengambil peranan netral.

Kepada pemerintah, ujar Goh, BSA menganjurkan agar tidak memilih piranti lunak hanya berdasarkan model pengembangannya. Goh juga mengatakan bantuan biaya riset dari pemerintah sebaiknya bisa mengalir pada kedua belah pihak, Open Source dan selain itu.

Pengembangan piranti lunak secara Open Source berarti kode penyusun (source code) program tersebut dapat dilihat, didistribusikan dan dimodifikasi secara bebas oleh pihak lain. Kebanyakan program Open Source disebarkan secara relatif gratis dan tanpa kewajiban membayar lisensi. Contohnya, Linux.

Di sisi lain terdapat piranti lunak proprietary. Piranti jenis ini biasanya menutup kode penyusunnya dan menetapkan tarif lisensi tertentu pada penggunanya. Misalnya, Microsoft Windows.

Menurut Goh, perseteruan antara dua kubu pengembangan yang berbeda itu tidak perlu. "Keduanya memiliki keunggulan dan kekuatan masing-masing," ia menambahkan.

BSA adalah aliansi yang terdiri atas 25 anggota internasional dan anggota-anggota lokal di setiap negara. Anggota internasional BSA termasuk Microsoft, Apple Computer, IBM hingga Intel.

Sumber : detik.com

0 komentar:

Posting Komentar