Pages

Selasa, 03 Mei 2011

Fedora Gantikan Red Hat Linux

detikcom - Jakarta,Red Hat, perusahaan distributor Linux terkemuka dunia, memutuskan akan menghentikan distribusi Red Hat Linux. Pengguna Red Hat Linux diarahkan untuk mengadopsi Proyek Fedora.

Dalam e-mail yang dikirimkan Red Hat ke pelanggan-pelanggannya, Selasa (04/11/03), perusahaan asal Amerika Serikat itu menyatakan akan menghentikan dukungan bagi Red Hat Linux. Selain itu, Red Hat juga tidak akan memproduksi lagi sistem operasi Linux dengan label itu, setelah versi yang terakhir (Red Hat 9).

Mulai akhir tahun ini, dukungan Red Hat pada produk gratis Red Hat Linux (versi 7.1, 7.2, 7.3 dan 8.0) akan dihentikan. Sedangkan untuk Red Hat Linux versi 9, dukungan baru berhenti April tahun depan.

Seperti diketahui, Red Hat Linux adalah rangkaian produk Linux dari Red Hat yang bisa didapatkan secara gratis. Sebagai gantinya, Red Hat menyarankan pelanggannya untuk beralih ke Red Hat Enterprise Linux.

Proyek Fedora
Namun, penggemar Linux yang menyukai Red Hat tidak usah khawatir. Red Hat secara jelas menyatakan dukungannya (tidak resmi) kepada Proyek Fedora.
Fedora adalah sebuah proyek sistem operasi berbasis Linux dengan teknologi serupa Red Hat. Disebutkan dalam situsnya, teknologi yang dikembangkan dan diujicobakan dalam Fedora biasanya akan dialihkan ke Red Hat.

Boleh dibilang, Fedora ini semacam ladang percobaan bagi Red Hat. "Red Hat Linux akan bergabung dengan Fedora. Dengan banyaknya tujuan yang serupa, jika kami bekerja sendiri-sendiri banyak waktu akan terbuang," sebut pernyataan di situs Fedora.

Red Hat Inc. secara resmi mensponsori Fedora, dan menyumbangkan tenaga ahli-nya untuk mengembangkan Fedora. Namun, Red Hat menegaskan Fedora bukan produk yang didukungnya secara teknis (dalam hal penanganan kesalahan, pembuatan 'tambalan' dan sebagainya).

Motivasi Uang
Walau bagaimanapun, tidak bisa dipungkiri bahwa tujuan Red Hat 'membunuh' Red Hat Linux adalah bisnis. Red Hat Linux jelas-jelas tidak memberikan fulus kepada salah satu perusahaan Linux tersukses di dunia ini.

Sebaliknya, Red Hat Enterprise Linux, terbukti bisa menyalakan api di dapur Red Hat. Tercatat, US$ 10,4 Juta dalam bentuk dana siap pakai (operating cash flow) pernah dihasilkan oleh produk ini, seperti disebutkan laporan keuangan September 2003.

Meski Red Hat Linux sudah dinyatakan mati, Red Hat juga tidak ingin kehilangan basis komunitas yang telah mendukungnya sejak awal. Itu sebabnya, Red Hat tetap mensponsori Fedora. (wsh)

Dinamik Routing ala Zebra

Routing....., mungkin orang awam seperti saya belom mengerti apa itu routing, tetapi bagi seorang admin jaringan pasti sudah sangat mengenal kata routing tsb.
Routing selalu berhubungan dengan Router dan Router bagi banyak orang akan identik dengan Cisco, 3Com, DLink dan banyak lagi yang ada dipasaran. Dan tentunya dengan harga yang sangat mahal ukuran saya yang hanya ada di dompet duit recehan melulu :)
Tapi nggak usah takut ada Zebra yang siap sebagai dewa penolong.

Sebelum terlalu jauh ada baiknya kita ulas sedikit apa itu zebra
Zebra adalah sebuah applikasi yang dipasangakan pada sistem operasi unix, linux atau bsd yang dapat menangani tugas routing.
Zebra mensupport banyak protokol routing RIPv1, RIPv2, RIPng, OSPFv2, OSPFv3, BGP-4, and BGP-4+, Zebra juga mendukung BGP Route Reflector dan Route Server baik yang berjalan pada IPv4 routing protocols maupun IPv6 routing protocols disamping itu Zebra juga mendukung SNMP.

Mengapa Zebra dikatakan sebagai dewa penolong :)
Zebra berada di bawah lisensi GNU (free)
Zebra dapat mengurangi biaya pembelian router :)

OK, sekarang kita akan coba install applikasi zebra di mesin linux, saya gunakan linux Redhat 9.0
Dalam installasi Zebra ada 7 tahap yang harus kita lakukan
1. Siapkan Sebungkus Rokok Gudang Garam Internasional + korek api (karena saya perokok :))
2. Siapkan kopi panas dan makanan ringan (karena saya suka ngopi dan ngemil)
3. D/L source zebra dari sitenya www.zebra.org/download, ambil versi stabel terakhir.
4. Bongkar arsip paket zebra
5. Configure zebra
6. Build zebra
7. install zebra

Saya asumsikan langkah 1 - 3 sudah di lakukan, sekarang kita lanjut ke langkah 4.
misal paket zebra ada di dir /home/belog
tar xzpf zebra-0.94.tar.gz

langkah 5
asumsi masih ada di dir /home/belog
langkah empat tadi akan membentuk sebuah dir baru dengan nama zebra -0.94
cd zebra-0.94
./configure --sysconfdir=/etc/zebra --prefix=/usr/local/zebra \
--disable-ipv6 \
--enable-tcp-zebra

untuk option anble dan disable ini silahkan baca manualnya zebra disitenya.

langkah 6
Pastikan langkah 5 tidak ada pesan kesalahan, setelah itu lakukan building applikasi zebra dengan perintah :
make

langkah 7
Pastikan langkah 6 tidak ada pesan error, setelah itu kita akan menginstall appikasi zebra dengan perintah
make install

jika isntallasi sukses maka di dir /etc/zebra akan ada file
zebra.conf.sample
ripd.conf.sample
osfpd.conf.sample
bgpd.conf.sample

lalu rubah file tersebut menjadi :
mv zebra.conf.sample zebra.conf
mv ripd.conf.sample ripd.conf
mv osfpd.conf.sample ospfd.conf
mv bgpd.conf.sample bgpd.conf

karena saya menggunakan redhat, maka saya harus mengcopy beberapa file init agar zebra dapat up begitu pc saya restart
cp /home/zebra-0.94/init/redhat/zebra.init /etc/rc.d/init.d/zebra
cp /home/zebra-0.94/init/redhat/ripd.init /etc/rc.d/init.d/ripd
cp /home/zebra-0.94/init/redhat/ospfd.init /etc/rc.d/init.d/ospfd
cp /home/zebra-0.94/init/redhat/bgpd.init /etc/rc.d/init.d/bgpd
chmod 755 /etc/rc.d/init.d/*

langkah diatas juga berlaku buat yang menggunakan distro suse dan mandrake
untuk distro lain, tinggal tambahkan di file /etc/rc.d/rc.local

disamping itu kita juga harus mengedit file /etc/services
vi /etc/services

tambahkan baris berikut

zebrasrv 2600/tcp
zebra 2601/tcp
ripd 2602/tcp
ripng 2603/tcp
ospfd 2604/tcp
bgpd 2605/tcp
ospf6d 2606/tcp

sampai disini, sepertinya zebra sudah siap
sekarang tinggal menjalankan applikasi zebra

jika sudah jalan coba lakukan perintah
netstat -ptan
maka hasilnya spt ini
Active Internet connections (servers and established)
Proto Recv-Q Send-Q Local Address Foreign Address State
tcp 0 0 127.0.0.1:2600 0.0.0.0:* LISTEN
tcp 0 0 0.0.0.0:2601 0.0.0.0:* LISTEN
tcp 0 0 0.0.0.0:2602 0.0.0.0:* LISTEN
udp 0 0 0.0.0.0:520 0.0.0.0:*

zebra udah jalan mas :) tinggal di konfigurasi
file configurasinya ada di /etc/zebra/zebra.conf

kira kira isinya spt ini :
!
! Zebra configuration file
!
hostname Router
password zebra
enable password zebra
!
log stdout
!
!

untuk perintah perintah zebra, tdk berbeda dengan perintah IOS Cisco, saya saya saran untuk detailnya silahkan kunjungi sitenya zebra atau cisco.

dibawah ini saya sertakan konfigurasi dinamik routing dengan menggunakan RIP ver 2

interface Loopback0
ip address 10.10.10.1 255.255.255.0
!
interface Ethernet0
ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
!
router rip
version 2
network 10.0.0.0
network 192.168.1.0
no auto-summary


Note: refer : www.zebra.org & www.cisco.com

Dii bawah /etc

Artikel ini khusus buat pemula seperti saya yang baru kenalan dengan linux.
Dalam linux secara defaut semua sistem konfigurasi akan berada dibawah sub direktory /etc. Bagi pemula linux yang notabene sebelumnya menggunakan windows tentu akan sedikit asing dengan direktory ini.
Berikut saya kutip sedikit apa apa yang ada di bawah direktory /etc

/etc/export :
file ini berisi configurasi untuk loading NTFS

/etc/ftpusers
file ini berisi konfigurasi siapa saja user yang tdk dapat menggunakan service FTP

/etc/fstab
file ini berisi konfigurasi file sistem mana yang akan di mounting secara otomatis

/etc/host.(allow;deny)
file ini berisikan informasi, host host mana yang bisa mengakses dan host host mana yang tidak bisa mengakses mesin anda.

/etc/inetd.conf atau /etc/xinetd.conf
file ini sering disebut sebagai biangnya service network, karena dengan file ini kita dapat mengaktipkan dan menonaktipkan service service seperti : FTP, TELNET dll.

/etc/inittab
file ini menentukan runlevel dari sistem, runlevel yang dipakai 0-6

/etc/motd
file ini berisikan pesan yang akan ditampilkan setiap user berhasil login ke sistem

/etc/passwd
file ini berisikan password password dari pengguna sistem, dan biasanya file ini sudah terenkripsi, sehingga password akan berupa karakter x

/etc/services
file ini brisikan service yang akan jalan, dan biasanya file ini saling berhubungan dengan file /etc/inetd.conf dan file /etc/xinetd.conf

/etc/security
file ini berisikan informasi dimana root bisa login

/etc/shell
file ini berikan informasi shell yang terinstall pada sistem

/etc/profile
file ini berisikan info tentang user, kapan user login, apa yang dilakukan dll

demikian sedikit dari kami
semoga dapat bermanfaat, artikel ini sebagian kami ambil dari linuxgazette

Debian Linux

Debian adalah 'kernel independent'. Disamping Linux ia juga bekerja untuk tersedianya kernal jenis lain dalam lingkup proyek GNU. Debian sangat konsisten dengan konsepnya telah meraih keparcayaan yang tinggi untuk dijadikan basis dari beberapa distribusi baru seperti Corel Linux dan Storm Linux.

Debian GNU/Linux: Debian adalah free, sebuah sistim operasi Open Source GNU/Linux sejati. Debian adalah 'kernel independent' dimana pada saat ini Debian baru merilis sistim operasi dengan kernel Linux. Sementara itu, Debian mengembangkan dan menerapkan kernel lain dengan nama Hurd. Kernel Linux (completely free software) pengembangannya dimulai oleh Linus Torvalds yang didukung oleh lebih dari 1000 programmers relawan diseluruh dunia. Sedangkan Hurd merupakan kumpulan servers yang bekerja diatas 'microkernel' (seperti Mach) dalam merealisasikan berbagai 'features' baru. Hurd adalah 'free software' yang dibuat dalam sebuah proyek GNU. Proyek senilai 1.9 Miliar Dollar. Debian adalah salah satu perangkat lunak FREE terbesar dikembang oleh 900 relawan developer sejati yang berkolaborasi via Internet. Dalam sebuah penelitian kasus Potato 2.2 diperhitungkan mengandung sekitar 2800 paket perangkat lunak [4000 paket untuk versi rilis berikutnya], terdiri dari 55 juta baris kode SLOC (source line of code). Bila ini dibuat dengan cara komersil, diperhitungkan akan menelan biaya sebesar 1.9 miliar USD.

Corel Linux..Optimasi Linux Desktop

Menyusul dan mengikuti jejak Caldera, Corel menampilkan dukungan grafis dalam instalsi dan berbasis Debian GNU/Linux. Kemampuan grafis dari vendor yang dikenal luas dengan Corel Draw-nya itu tidak perlu diragukan lagi. Kecuali itu Corel mengkompilasi WordPerfect 8 dalam paket Linuxnya.

Corel Linux adalah Sistim Operasi yang dirancang khusus untuk desktop dengan ciri-ciri khas sbb:

Instalasi sederhana dengan Corel® Install Express
Otomatis mendeteksi hardware PCI
Menyediakan partisi gabungan untuk sistem dual-boot dengan pilihan install custom.
Fasilitas bantuan (Help)
Manajemen File dengan Corel® File Manager
Drag-and-drop dengan grafis
Browse drive melalui jaringan dan lokal Windows®
File transfer dan web browsing
Desktop menggunakan grafis
KDE sebagai Desktop
IP, gateway, server DNS, dan domain server dapat dikonfigursasi dengan sederhana
Instalasi printer didukung grafis
Update sistem lokal dan via Web
Installasi applikasi baru dengan mouse klik.

Caldera Open Linux

(Caldera) Open Linux adalah distribusi pertama yang menawarkan cara instalasi dengan dukungan grafis dan integrasi 'Partition-Magic'. Versi 2.2 adalah yang paling sukses dan mendapat 'award' di LinuxWorld 1999, sebagai Linux desktop terbaik

Caldera adalah jawaban bagi yang mengatakan bahwa Linux itu sulit di-instalasi atau dipakai. Telah terpilih sebagai pemenang Desktop 99 oleh LinuxWorld, karena dianggap mudah terutama bagi yang masih berat meninggalkan Windows®. Caldera dapat di-instalasi dari Windows (auto run), membuat partisi (PartitionMagic) kemudian hidup berdampingan (coexist) dengan Windows®.

BSA: Pemerintah Jangan Wajibkan Open Source

detikcom - Jakarta, Pemerintah Indonesia mulai menjalankan program IGOS. Business Software Alliance (BSA) mengharapkan pemerintah tidak mewajibkan penggunaan piranti lunak Open Source.

IGOS (Indonesia Goes Open Source) adalah program pemerintah untuk mendukung penggunaan piranti lunak Open Source. Lewat program ini pemerintah berjanji akan memberikan teladan dengan menggunakan software Open Source di kalangan pemerintahan.

BSA, sebuah aliansi bisnis piranti lunak, menganggap baik program IGOS. "Kami mendukung adanya program yang berusaha meningkatkan kesadaran pengguna bahwa mereka punya pilihan," ujar Goh Seow Hiong, Direktur Kebijakan Piranti Lunak BSA untuk wilayah Asia kepada wartawan di Hotel ShangriLa, Jakarta, Rabu (22/12/2004).

Meski demikian, BSA berharap pemerintah tidak membuat mandat yang mewajibkan penggunaan Open Source. "Hal ini akan mengekang pengguna, membatasi pilihan mereka, ini tidak positif," ujar Goh.

BSA juga tidak menginginkan pemerintah mewajibkan penggunaan piranti lunak komersial tertentu. Organisasi ini lebih berharap pemerintah mengambil peranan netral.

Kepada pemerintah, ujar Goh, BSA menganjurkan agar tidak memilih piranti lunak hanya berdasarkan model pengembangannya. Goh juga mengatakan bantuan biaya riset dari pemerintah sebaiknya bisa mengalir pada kedua belah pihak, Open Source dan selain itu.

Pengembangan piranti lunak secara Open Source berarti kode penyusun (source code) program tersebut dapat dilihat, didistribusikan dan dimodifikasi secara bebas oleh pihak lain. Kebanyakan program Open Source disebarkan secara relatif gratis dan tanpa kewajiban membayar lisensi. Contohnya, Linux.

Di sisi lain terdapat piranti lunak proprietary. Piranti jenis ini biasanya menutup kode penyusunnya dan menetapkan tarif lisensi tertentu pada penggunanya. Misalnya, Microsoft Windows.

Menurut Goh, perseteruan antara dua kubu pengembangan yang berbeda itu tidak perlu. "Keduanya memiliki keunggulan dan kekuatan masing-masing," ia menambahkan.

BSA adalah aliansi yang terdiri atas 25 anggota internasional dan anggota-anggota lokal di setiap negara. Anggota internasional BSA termasuk Microsoft, Apple Computer, IBM hingga Intel.

Sumber : detik.com