Pages

Minggu, 06 Maret 2011

Enkapsulasi dan Dekapsulasi

ENKAPSULASI DAN DEKAPSULASI

Ketika komputer A dengan alamat IP 10.10.1.1 inin mengirimkan data ke komputer B dengan alamat IP 10.10.1.2, apa yang sebenarnya terjadi? Dta tidak bisa begitu saja langsung dikirimkan karena dibutuhkan beberapa informasi sebelum data tersebut bisa di sampaikan ke alamat tujuan dengan selamat.

Dalam istilah teknis, dikatakan bahwa data akan di enkapsulasi di komputer sumber dan setelah sampai di komputer tujuan, data akan di dekapsulasi kembali oleh komputer tujuan. Masih membingungkan? Pertama mendengar istilah ini, saya juga selalu pusing tujuh keliling dengan apa yang dimaksudkan dengan kedua istilah ini.

Proses enkapsulasi dan dekapsulasi sangat mirip dengan proses mengirimkan surat. Ketika Anda menulis surat, apa yang Anda tulis di kertas adalah apa yang ingin Anda sampaikan. Namun apakah kertas tersebut bisa terbang dan sampai ke tujuan ? Tentu tidak ! Anda harus memasukkan kertas tersebut ke dalam amplop (tahap 1), kemudian Anda lem amplop tersebut (tahap 2), setelah itu barulah Anda bisa menuliskan alamat tujuan ke amplop tersebut (tahap 3). Setelah semua proses tersebut selesai, Anda baru bisa memasukkan surat ke kotak pos.

Apa yang barusan Anda lakukan ini (tahap 1 sampai dengan tahap 3) dinamakan sebagai enkapsulasi atau proses membungkus data. Anda menambahkan berbagai informasi tambahan yang tidak dibutuhkan oleh penerima namun dibutuhkan oleh pak pos (media fisik) untuk bisa mengirimkan data ke tujuan.

Penerima surat Anda, sekali lagi tidak membutuhkan amplop, tidak membutuhkan tulisan alamat di amplop dan tidak membutuhkan lem yang telah Anda gunakan. Penerima hanya membutuhkan isi surat yang Anda tulis.

Untuk itu, penerima akan membuka pembungkus surat, mengeluarkan isi surat untuk dibaca. Proses inilah yang dinamakan sebagai dekapsulasi. Dekapsulasi akan membuang data tambahan yang telah diberikan oleh pengirim, karena memang sudah tidak dibutuhkan.

Akibat dari enkapsulasi dan dekapsulasi ini adalah, Anda akan melihat banyak sekali data acak ketika melakukan sniffing di jaringan. Data acak ini adalah header atau informasi tambahan yang diiikutsertakan ke dalam data yang sebenarnya agar bisa disampaikan ke komputer tujuan oleh media fisik.

CSMA/CD


CSMA/CD

Masih ingatkah Anda bahwa di dalam jaringan ethernet, kabel yang sama digunakan secara bersama-sama oleh semua komputer yamg terhubung dalam sebuah jaringan ? Anda pasti mengira bahwa semua komputer bisa secara serentak dalam waktu yang benar-benar brsamaan mengirimkan sinyal data. Tidak, Anda salah jika berfikir demikian. Apabila terdapat dua komputer yang mengirimkan data pada saat bersamaan, justru data tersebut akan rusak dan tidak bisa digunakan lagi !..

Jaringan ethernet bekerja dengan cara yang dinamakan sebagai CSMA/CD atau “Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection”. Cara kerjanya seperti berikut :
1. Komputer akan mengecek apakah ada yang menggunakan kabel di jaringan (carrier sense).
2. Apabila ada, maka komputer akan menunggu sampai tidak ada lagi komputer yang menggunakan kabel dijaringan.
3. Ketika sudah tidak ada yang menggunakan kabel di jaringan, komputer segera akan mengirimkan datanya melalui kabel jaringan.
4. Apabila pada saat yang bersamaan, komputer lain ternyata juga mengirimkan data, maka akan terjadi bentrokan yang mengakibatkan data dari kedua komputer tersebut menjadi rusak/hancur. Kondisi inilah yang dinamakan sebagai “Collision”
5. Apabila ternyata collision, maka komputer akan menunggu dalam jangka waktu secara acak dan mencoba mengirimkan datanya lagi sampai berhasil.

Jadi kesimpulannya adalah pada suatu saat, hanya satu komputer yang mengirimkan data dan komputer yang lain menunggu. Kejadian ini yang membuat semakin banyak komputer di dalam jaringan hub, secara otomatis akan semakin membuat jaringan menjadi tidak efisien dan lambat. CSMA/CD bekerja secara half duplex, artinta hanya satu alat yang bisa “berbicara”pada satu waktu.

Half duplex bisa Anda analogikan seperti HT, dimana Anda hanya bisa berbicara atau medengar. Anda tidak bisa sekaligus berbicara dan mendengar pada waktu yang bersamaan. Telepon bekerja secara full duplex, karena Anda bisa mendengar dan berbicara pada waktu yang bersamaaan (contohnya waktu ibu-ibu lagi ngegosip seru, tidak ada yang mau mengalah dalam berbicara).

BOLA LANGIT


BOLA LANGIT

LETAK SEMUA BENDA DI ANGKASA diukur menurut koordinat langit yang khusus. Cara terbaik untuk memahami kartografi atau pemetaan langit adalah mengingat bagaimana para filsuf kuno membayangkan terbentuknya Alam Semesta. Mereka tidak mempunyai bukti yang nyata bahwa Bumi bergerak sehingga mereka menyimpulkan bahwa Bumi diam dan bintang-bintang serta planet-planet bergerak mengelilinginya. Mereka dapat melihat bintang-bintang mengitari sebuah titik di angkasa dan berasumsi bahwa itulah ujung poros dari bulatan langit. Mereka menyebutnya bulatan kristal atau bulatan bintang tetap karena bintang-bintang itu tampaknya tidak saling bertukar tempat. Koordinat angkasa yang kini digunakan berasal dari konsep lama itu. Bola bintang (langit) dan dunia (bumi) berbagai koordinat yang sama, seperti Kutub Utara dan Selatan, dan khatulistiwa.

ASTRONOMI PURBA


ASTRONOMI PURBA

DENGAN MENGMATI GERAKAN BERPUTAR dari Matahari, Bulan, dan bintang, para pengamat purba menyadari bahwa gerakan-gerakan yang berulang itu dapat digunakan untuk menjadikan langit menunjuk waktu (guna memberitahukan jalannya waktu siang atau malam) dan kalender (untuk menandai pergantian musim). Monumen kuno seperti Stonehenge di Inggris dan piramida suku Maya di Amerika Tengah merupakan bukti bahwa komponen dasar dari astronomi berdasarkan pengamatan telah dikenal sejak paling tidak 6.000 tahun. Semua peradaban, kecuali beberapa diantaranya, percaya bahwa gerakan langit yang tetap adalah tanda adanya hal yang lebih besar. Fenomena gerhana matahari, misalnya, dalam beberapa peradaban kuno dipercaya sebagai peristiwa ditelannya matahari oleh seekor naga. Oleh karena itu, dibuatlah suara-suara keras untuk menakuti naga dan membuatnya pergi.